loading…
Peneliti Komunikasi Politik, Effendi Gazali meminta masyarakat mewaspadai politisasi agama pada Pilkada 2024. FOTO/DOK.SINDOnews
Menurutnya, ketika agama digunakan sebagai alat politik, sering kali muncul distorsi dalam penyampaian pesan keagamaan yang seharusnya netral. Hal ini membuat orang menganggap bahwa pandangan tertentu adalah kebenaran absolut, hanya karena dikemas dalam komunikasi religiusitas untuk mengatasi hambatan-hambatan atau batas fisik.
“Orang bisa membayangkan diri segera ke surga dengan segala keindahan yang sangat amat indah dibandingkan dengan masalah-masalah yang sedang dihadapi di dunia nyata,” kata Effendi Gazali di Jakarta, Sabtu (23/11/2024.
Akibatnya, Effendi menambahkan, objektivitas dalam mengambil keputusan, baik secara pribadi maupun kolektif, menjadi bias. “Jadi ukuran keadilan, kebenaran, hak asasi, hukum, kesuksesan ekonomi, kesejahteraan hidup, kebebasan beragama sudah diukur berdasarkan politisasi agama yang diajukan,” kata Effendi.